Home / Berita Umum / Bangunan-Bangunan Di Sana Tidak Penuhi Standard Tekhnis Yang Ada

Bangunan-Bangunan Di Sana Tidak Penuhi Standard Tekhnis Yang Ada

 Bangunan-Bangunan Di Sana Tidak Penuhi Standard Tekhnis Yang Ada – Gempa 7 taraf Richter (SR) mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tempo hari menewaskan 91 orang. Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menuturkan yang memicu gempa.

Gempa berlangsung kedua kalinya, yakni pada 29 Juli serta 5 Agustus. Pada 29 Juli, kebolehan gempa ialah 6, 4 SR. Namun, gempa 5 Agustus tempo hari kekuatannya 7 SR.

” Gempa ini berlangsung karena kesibukan sesar naik di belakang busur Flores yang dimaksud dengan Flores Back Arc Thrust. Ini sesar naik yang ada di busur vulkanik pada Nusa Tenggara serta Lombok, ” kata Kepala PVMBG Kasbani di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Senin (6/8/208).

Tidak cuman menewaskan 91 orang, banyak bangunan rusak gara-gara gempa itu.

PVMBG sendiri udah mengirim team dengan latar belakang pakar di sektor gempa bumi serta pergerakan tanah ke Lombok sejak mulai gempa pada 29 Juli saat lalu. Team itu bekerja mengerjakan kajian disana, terutama selama waktu tanggap darurat.

Waktu ini, PVMBG masihlah menanti laporan paling baru dari team yang di kirim kesana. Sekalian menanti akhirnya, PVMBG mengimbau warga buat menempatkan kewaspadaan.

” Tentulah kami dari team Tubuh Geologi, akhirnya pasti menanti (dari anggota team) ya. Warga dikehendaki konsisten tenang, ikuti arahan dari pemda disana serta ikuti kabar berkaitan kegempaan disana (dari pihak berkaitan), ” jelas Kasbani.

Kasbani menuturkan, daerah Lombok serta sekelilingnya tersusun dari batuan vulkanik serta terdapat banyak sesar. Kalau berlangsung gempa, sesar-sesar itu akan teraktifkan hingga mengundang pergerakan berakhir rekahan sesar. Resikonya, banyak bangunan yang akan terdampak, dimulai dari retak sampai rubuh.

Bab tingkat kerawanan gempa di daerah Lombok serta sekelilingnya, berdasar pada peta riskan bencana yang launching PVMBG, daerah itu miliki potensi alami gempa bumi dengan taraf menengah.

” Daerah lombok serta sekelilingnya, terpenting daerah utara, itu punya kerentanan menengah. Dia ada kemampuan buat berlangsung goncangan disana lebih kurang 7-8 taraf MMI, berarti ini bangunan-bangunan yang kwalitas tdk bagus akan rubuh, ” tutur Kasbani.

Hal demikian pasti jadi cermin buat pemda serta warga ditempat. Hingga, ke depan bangunan-bangunan yang ada mesti sama dengan standard. Maksudnya biar bangunan tdk simpel terdampak kala berlangsung gempa bumi.

Kasbani sendiri udah memonitor dengan cara langsung ke tempat sehabis gempa pada 29 Juli saat lalu. Akhirnya, nampak bangunan disana banyak yang tdk penuhi standard. Hingga saat berlangsung gempa besar, banyak yang retak serta rubuh.

” Sejumlah besar iya (tdk penuhi standard). Saya sendiri ada disana ketika itu, kami mengerjakan pemantauan, bangunan-bangunan disana tdk penuhi standard tekhnis yang ada, ” kata Kasbani.

About admin