Tom Brewitt Melakukan Hal Mengejutkan Demi Bermain Di Tim Inti – Eks pemain muda Liverpool Tom Brewitt membikin pernyataan mengagetkan. Buat peluang main di klub khusus Liverpool, Brewitt tega mencederai mitranya sendiri.
Peristiwa itu berlangsung dalam musim 2015/16, musim karir Juergen Klopp latih Liverpool. Di saat itu the Reds hadapi kritis bek tengah sebelumnya kompetisi Piala FA menentang klub sektor 4 Exeter.
Brewitt meyakini kejadian itu dapat menjadi waktu ia buat bikin karir di klub khusus Liverpool, namun ia sadar harus beradu dengan Daniel Cleary. Pemain yang saat ini bela Morecambe itu setelah itu melaksanakan tekel beresiko pada Cleary di latihan.
Seusai aksi culasnya itu, Brewitt sampai tidak pun dimainkan di pertandingan itu. Karenanya Klopp punya ide lain berwujud tambal sulam & Brewitt tidak sempat promo ke klub khusus Liverpool.
“Juergen tahu ada kritis jadi ia bakal mainkan Jose Enrique jadi bek tengah & ia bakal panggil kembali lagi Thiago Illori dari pinjaman. Kami tak mengenalnya hingga pekan awalan Januari, jadi dalam akhir Desember alternatifnya cuman saya atau & Cleary, yang menurutku yang bakal membikin karir buat klub khusus Liverpool di kompetisi ini,” papar Brewitt ditulis Mirror.
agen wm casino
“Saya & & senantiasa jujur kedua-duanya, namun kurasa saya udah menyudahi interaksi itu. Saya memastikan, apa yang bakal karir saya atau ia, jadi saya menguber ia waktu latihan,” sambung pemain berumur 23 tahun ini.
agen ultimate gaming
Sebelumnya Natal & waktu pada Natal & Tahun Anyar, saya berdiri di sisi ia dalam latihan kuasai bola, saya berdiri di sisi ia di sejumlah permainan, & saya menyepak ia. Saya bukanlah mau melukai ia dengan kritis, cuma sekedar cukup sakit saja maka ia minggir & saya bakal main.”
“Waktu itu lebih kurang satu pekan sebelumnya kompetisi menentang Exeter saya mendapat sentuhan keras dalam kompetisi 7 pemain & ia hadir buat menerjangku. Saya tunggu sepersekian detik, lalu mengenai ia, itu yaitu satu tekel yang jelek. Saya tahu sich itu tekel yang jelek & saya mengerjakannya dengan berniat.”
“Saya tak senang namun saya tidak juga malu lantaran di pikiranku cuma ada apa saya atau ia, & saya menunjuk diriku sendiri,” Brewitt merampungkan.