Home / Berita Umum / Obyek Religi Di Gunung Bedah

Obyek Religi Di Gunung Bedah

Obyek Religi Di Gunung Bedah – Penduduk Desa Sumengko, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan coba menjaga alam perbukitan di desanya dengan menyulap perbukitan Gunung Bedah yang berada pada desa ini jadi area wisata baru yang eksotis.

Ditambah lagi di bukit itu tersimpan narasi penduduk ditempat yang selalu disebarkan sampai saat ini. Beritanya bukit ini ada keterkaitannya dengan Patih Majapahit terpenting, Gajah Mada.

” Bukit Gunung Bedah ini merupakan bukit yang diyakini oleh penduduk gara-gara ayunan cemeti dari Joko Modo, nama kecil dari Mahapatih Gajahmada, yang diyakini kelahiran Lamongan, ” kata Sekretaris Desa Sumengko, Heri Suprapto, ceritakan asal-usul gunung Gunung Bedah, Jumat (14/9/2018) .

Heri selanjutnya menceritakan waktu itu Joko Modo ingin memandikan kerbaunya dalam suatu kubangan, yang terdapat di Dusun Kebon Dalam, Desa Sumengko, tapi air di kubangan itu surut serta cuma tersisa lumpur.

Joko Modo lantas punya maksud buat memandikan kerbaunya ke tempat yang lainnya. ” Waktu tersebut jalan Joko Modo buat mencari air terhambat satu perbukitan serta waktu tersebut Joko Modo mengayunkan cemetinya sampai bikin gunung itu terbelah, ” paparnya

Untuk menjaga alam serta melestarikan kejadian dari mulut ke mulut itu, Heri mengutarakan, pemerintah desa lantas menyimpan perbukitan ini menjadi area wisata pilihan.

Tidak hanya buat mengontrol jejak histori di desa ditempat, wisata Gunung Bedah selanjutnya akan diperlengkapi beragam layanan, salah satunya bumi perkemahan, ajang panjat tebing, ajang motor cross buat anak-anak, serta beragam permainan anak-anak yang lain.

” Sebab itu saat ini kita angkat menjadi object wisata, serta kita rawat biar generasi muda kita kenal sejarahnya, ” ujar Heru.

Heri memberi tambahan, sekarang wisata Gunung Bedah tetap membutuhkan banyak pembenahan untuk jadi tujuan wisata yang menguasai.

” Terdapat banyak yang butuh kita tata. Kami juga memiliki rencana memugar makam sesepuh desa yang bakal kami pugar jadi wisata religi, ” akunya.

Diterangkan dengan terpisah oleh Asisten Tata Praja Setda, M. S. Heruwidi, Desa Sumengko sukses mengimplementasikan enam tatanan teratas, yaitu Pergerakan 1821, menguasai tehnologi info, peningkatan pendidikan serta literasi, layanan kesehatan, layanan publik, dan peningkatan pariwisata, seni budaya serta olah-raga.

” Di tatanan peningkatan pariwisata, desa ini punyai tujuan wisata baru, Gunung Bedah. Ini merupakan tujuan wisata yang disetting buat kesibukan perkemahan, panjat tebing serta jelajah alam, ” jelas Heru.

Heru memberi tambahan, Desa Sumengko bahkan juga di pilih buat area peluncuran Program Desaku Cerdas, salah satunya program Pemkab Lamongan buat mengukur tingkat kemajuannya, yang datang dari akronim Program Desa Pembawaan Unggul serta Cerdas.

” Desaku Cerdas ini memperoleh inspirasi Program 1821 yang belumlah demikian memasyarakat walau sudah di luncurkan sejak mulai 2016 kemarin. Meski sebenarnya beragam sosialisasi sudah digencarkan sampai ke tingkat desa, ” katanya.

About admin