Hindari Musim Dingin, Ribuan Burung Layang-layang Asia Bermigrasi ke Yogya – Beberapa ribu burung layang-layang Asia yang datang dari Siberia, Jepang, China, serta lokasi yang lain bermigrasi ke daerah tropis diantaranya ke Yogyakarta. Burung ini bermigrasi untuk hindari musim dingin yang berlebihan dalam tempat aslinya.
Burung layang-layang Asia dapat diketemukan di Jalan Suryotomo Yogyakarta. Beberapa ribu burung yang berkoloni ini umumnya menghinggap di bentangan kabel listrik atau pohon-pohon waktu petang, lantas pagi harinya mereka menebar.
Pengamat Burung, Asman Adi Purwanto, menuturkan jika habitat burung layang-layang Asia datang dari lokasi yang mempunyai empat musim. Akan tetapi sebab dirundung musim dingin, pada akhirnya mereka bermigrasi ke daerah khatulistiwa yang lebih hangat.
“Iya, jadi memang yang disana (berkunjung di Jalan Suryotomo Yogyakarta) layang-layang Asia. Itu burung yang bermigrasi dari Rusia, Mongol, China,” jelas Asman, Sabtu (24/11/2018).
Menurut dia, penduduk pemula umumnya memandang burung migran ini menjadi Sriti (walet), walau sebenarnya kedua-duanya ialah burung yang berlainan. “Jika burung walet kan ia tidak menempati, jika burung layang-layang inilah menempati,” katanya.
Bermigrasinya burung layang-layang Asia ialah kenyataan tahunan. Umumnya burung yang berkoloni ini tinggalkan tempat aslinya seputar September serta sampai di Yogyakarta seputar Oktober. Lalu mereka akan kembali pada utara Bulan Februari.
Arah mereka bermigrasi tidak hanya untuk hindari musim dingin ikut untuk menjaga hidup. Karena, di lokasi asal mereka sumber pakan menyusut sebab didera musim dingin berlebihan, hingga mereka bermigrasi untuk mencari sumber pakan baru.
“Agar mereka dapat bertahan hidup mereka bermigrasi ke daerah yang beriklim tropis yang disana pakannya melimpah seperti serangga-serangga. Jika burung layang-layang ini kan makannya serangga-serangga kecil,” tuturnya.
Walau layang-layang Asia tipikal burung migran, menurut Asman beberapa dari burung ini akan pilih tinggal sesaat waktu di Yogyakarta. Oleh karenanya, tidak bingung jika di luar Bulan Oktober-Februari masih tetap didapati type burung ini di Yogyakarta.
“Sebab ia umurnya masih tetap muda, belumlah siap kawin, jadi ia stay dahulu. Kelak yang telah siap kawin, umumnya pada Bulan Februari itu mulai kembali pada utara. Jadi Februari, Maret, mereka akan balik lagi ke habitatnya untuk berkembang biak,” tutupnya.